Monash University Buka Akses Gratis Kumpulan Lengkap Surat Kartini Tahun 1898-1904
Monash University berikan akses gratis pada publik untuk buku yang diterbitkannya, "The Complete Writings: 1898 1904" pada Rabu (21/42021). Buku tersebut merupakan buku kumpulan surat Kartini terlengkap. Diterbitkan pertama kali pada tahun 2015, editor dan penerjemah buku ini adalah Joost Cote.
Melansir laman Monash University, pembukaan akses gratis terhadap buku "The Complete Writings: 1898 1904" sebagai bagian untuk merayakan Hari Kartini. Peluncuran akses ini menunjukan bahwa Kartini diakui dunia sebagai tokoh utama dalam sejarah kemajuan perempuan, pendukung pendidikan dan emansipasi perempuan yang tak kenal lelah dan efektif. Buku "The Complete Writings: 1898 1904" mengungkapkan pentingnya Kartini sebagai pelopor gerakan nasionalis Indonesia.
Lantaran dalam surat dan petisinya tentang hak rakyat atas otonomi nasional, dilakukan Kartini jauh sebelum rekan laki lakinya melakukannya di depan umum. Kartini menggunakan tulisannya dalam upaya untuk mendidik penjajah Belanda tentang Jawa dan aspirasi soal keadaan rakyatnya. Dr Joost Coté dalam sabutan peluncuran akses buku tersebut, menyebutkan seandainya Kartini hidup lebih lama, ia akan menjadi salah satu penulis terkemuka Indonesia sebelum kemerdekaan dan juga seorang pendidik.
Pada tahun 1964 ia diangkat statusnya sebagai pahlawan nasional oleh presiden pertama Indonesia Sukarno. Kartini telah menjadi salah satu tokoh Asia paling terkenal dalam gerakan perempuan internasional. Hasil studi beberapa dekade dan berdasarkan sumber arsip, buku ini diberi penjelasan ekstensif dan dilengkapi dengan pengenalan sejarah yang komperhensif.
Karya ini akan menjadi sumber penting bagi cendekiawan yang ingin mempelajari soal Kartini dan perjuangannya dalam sejarah Indonesia, selama bertahun tahun yang akan datang. Diberitakan sebelumnya, Konsul Jenderal Indonesia untuk Victoria dan Tasmania Dewi Savitri Wahab pada 2015 meresmikan peluncuran buku Kartini ini di depan sekitar 70 orang hadirin Editor dan penerjemah buku ini, Joost Cote yang sebelum pensiun menjadi Dosen Bahasa Indonesia di Monash University Melbourne adalah ahli mengenai Kartini.
"Selama 100 tahun terakhir, sudah banyak buku yang ditulis mengenai Kartini dalam berbagai bahasa. Bahasa Indonesia, Belanda, Inggris dan yang lainnya." ungkap Joost Cote "Namun buku ini saya bisa mengatakan merupakan buku yang memuat seluruh karya Kartini yang pernah dibuatnya." jelas Cote di Kampus Monash University Caulfield. "Buku yang diterbitkan oleh Monash ini tidak saja berisi seluruh 140 surat yang pernah ditulis Kartini untuk para sahabat penanya di Belanda, juga berisi 4 cerita pendek, 3 memoranda, dan 2 artikel keilmuan serius." imbuh Joost Cote.
Joost Cote juga menjelaskan bahwa Kartini adalah wanita Indonesia pertama yang menulis artikel jurnal serius yang dimuat oleh jurnal di Belanda. Ketika diminta untuk menggambarkan Kartini dalam lima kata, Coote mengatakan bahwa hal yang paling pertama adalah bahwa Kartini adalah penulis. "Yang lain dia adalah feminist, tokoh pendidikan, penuh perhatian dengan nasionalisme, dan mungkin yang tidak banyak disinggung orang dia juga pendidik bagi warga Belanda yang ketika itu menjadi penjajah di Indonesia," jelas Cote.